Selasa, 23 Agustus 2011

LAPORAN KARYA ILMIAH

Nah ini laporan karya ilmiah aku yang pertama.. bagi agan maupun sista yang mau mencari data lengkap tentang pare.. bisa jadi referensi.. langsung saja..

PEMANFAATAN TANAMAN PARE (Mimordica charantia L) MENJADI ‘SELAI MICHA’ UNTUK MENGATASI ANEMIA
 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pare (mimordica charantia L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai rasa pahit.namun dari rasa pahitnya itulah yang menyebabkan pare menyimpan berbagai manfaat. Selain buah pare, daun tanaman pare juga bermanfaat bagi manusia seperti menyenbuhkan batuk, menurunkan panas, dan masih banyak lagi.oleh karena itu peneliti terdorong untuk mengubah rasa pahitnya menjadi  makanan yang manis dan disenangi oleh banyak orang. Pare ini akan kami olah menjadi ‘Selai  Micha’.
 Selai merupakan salah satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hinga kental atau terbentuk setengah padat.
Menurut pengamatan tanaman yang mengandung banyak klorofil yang dapat menghasilkan zat besi (Fe) yang tinggi dan dapat mengatasi timbulnya anemia. Anemia ini sering terjadi pada perempuan karena faktor tertentu.Faktor tersebut antara lain kekurangan zat besi (Fe). Pada tahun 1995, berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), sekitar 57% anak perempuan (10-14 tahun) dan 39.5% perempuan (15-45 tahun) diketahui menderita anemia (www.smallcrab.com). Anemia dapat dicegah dengan pengobatan. Pada saat ini penggobatan di Indonesia sangat mahal oleh karena itu kami peneneliti ingin pemanfaatkan tanaman pare menjadi selai pare yang dapat mencegah anemia.
Berdasarkan uraian tersebut diharapkan melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa pare dapat dikembangkan sebagai bahan pembuatan selai. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi penemuan sumber makanan baru yang bergizi dan mudah untuk di diolah dan tidak mengurangi manfaat dari pare. ‘Selai Micha’ ini akan terasa enak dan manis pada saat kita mengolesinya pada roti

    F. Manfaat Penelitian
    1.Bagi Penelitian
    Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimaafkan sebagai bahan altternatif untuk mengurangi keterganungan pada selai buah-buah yang hanya memberikan rasa manis tetapi tidak mengandung gizi. Selain itu melalui penelitian ini, masyarakat dapat memanfaatkan pare sebagai obat alami yang menpunyai berbagai manfaat sebagai mencegah macam-macam penyakit.
     2.Bagi Bidang Ilmu Pengetahuan Alam
    Semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan alam semakain banyaknya juga obat-obatkan yang mengandung zat kimia. Melalui penelitian yang sangat sederhana ini diharapkan bagi ilmu pengetahuan alam dapat memanfaatkan sebagai media pengobatan yang alami tanpa zat kimia yang membahayakan bagi kesehatan penderita.
    3. Bagi Masyarakat.
    Banyaknya tanaman pare disekitar masyarakat membuat pare hanya dimanfaatkan sebagai bahan masakan dan tidak mengetahui kandungan-kandungan yang berguna bagi tubuh. Padahal pare mempunyai manfaat yang banyk misalya,menyembuhkan batuk,menurunkan panas, dan memperlancar pencernaan. Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat menjadi lebih mengetui manfaat dari pare untuk sumber makanan yang bergizi dan mempunyai khasiat yang tinggi.

    BAB II  KAJIAN PUSTAKA

    A. Uraian Tentang Tanaman Pare (mimordica charantia L)

     Tanaman pare (Mimordica charantia L.) berasal dari kawasan Asia Tropis. Tanaman satu ini terkenal karena buahnya yang pahit Kandungan gizi pada pare cukup baik. Pare mengandung protein, karbohidrat, dan sedikit lemakmineral  pare kaya akan kalsium, zat besi dan fosfor. Vitamin yang menonjol terdapat di dalamnya adalah vitamin A dan vitamin C.(Anoymous. 2007).
    Tanaman pare (Momordica charantia L) termasuk dalam tumbuhan C4 karena mempunyai anatomi daun yang unik berkaitan dengan mekanisme fotosintesis tanaman C4. Dalam tumbuhan C4 terdapat dua jenis sel fotosintetik yang jelas berbeda yaitu sel seludang berkas pembuluh dan sel mesofil. Dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin dengan fiksasi karbon cara lain yang membentuk senyawa berkarbon 4 sebagai produk pertamanya.
    Pare memiliki nama yang beragam disetiap daerah diantaranya Prien (Gayo), Paria (Batak Toba), Foria (Nias), Peria (Melayu), Kambeh (Minangkabau), Papare (Jakarta), Paria (Sunda), Pare (Jawa Tengah}, Pepareh (Madura), Paya Truwok (Sasak), Paria (Bima), Pania (Timor), Popari (Menado), Beleng gede(Gorontalo), paria (Makasar), Paria (Bugis),Papariane (Seram), Papari (Buru), Papare (Halmahera), Kepare (Ternate). (http://dapurmlandhing.dagdigdug.com)
    Khasiat buah pare (Momordica charantia L) sebagai obat di cina sudah dicatat Li sejak tahun 1578. Awalnya sebagai tonikum, obat cacing, obat batuk, antimalaria, ariawan, penyembuh luka, dan penambah nafsu makan. (Anoymous. 2007)
    Pare tergolong tanaman semak semusim, yang hidupnya menjalar atau merambat, dengan sulur berbentuk spiral. Daunnya tunggal, berbulu, berbentuk lekuk tangan, dan bertangkai sepanjang 10 cm. Bunganya berwarna kuning-muda. Batangnya masif mempunyai rusuk lima, berbulu agak kasar ketika masih muda, namun setelah tua gundul, warna hijau. Buahnya buni, bulat telur memanjang, warna hijau, kuning sampai jingga, dan rasanya pahit. Biji keras, warna cokelat kekuningan. (http://apotik-online.blogspot.com)
    Kedudukan tanaman pare dapat dilihat pada sistematika berikut ini.
    Kindom : Plantae
    Devisi : Magnoliophyta
    Kelas : Magnoliopsida
    Ordo : Cucurbitales
    Famili : Cucurbitaceace
    Genus : Momordica
    Spesies : Memordica charantia L
    Tabel 1.1. Tabel manfaat bagian-bagian pare
    BAGIAN TANAMAN
    MANFAAT
     BUAH
    Dapat merangsang nafsu makan, dapat menyembuhkan penyakit kuning, memperlancar pencernaan, dan sebagai obat malaria. Disentri, kencing manis. penambah ASI, Bisul, Bronkhitis
    DAUN
    Dapat menyembuhkan mencret pada bayi, membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, mengeluarkan cacing kremi, dan dapat menyembuhkan batuk, Bisul, Deman nifa, Penambah ASI, Sakit pada hati, Menyuburkan rambut, menghilangkan bekas luka, Wasir, Kemandulan, Penyakit kulit, dan Rabun malam.
    BATANG
    Untuk pakan ternak
    AKAR
    Disentri amoeba dan Ambein

    B. Jenis-jenis Tanaman Pare
    1. Pare gajih
     Pare ini banyak dibudidayakan dan paling disukai. Bentuknya panjang dengan ukuran 30-50 cm dan berdiameter antara 3-7 cm. Pare ini berasal dari India dan Afrika.
    2. Pare Hijau
     Pare ini berbentuk lonjong dan kecil dengan warna hijau serta bintil- bintil agak halus. Pare ini berukuran panjang 15-20 cm dengan diameter 5 cm. Pare ini bermacam-macam jenisnya.
    3. Pare Import
    Jenis pare ini berasal dari taiwan. Benih pare ini merupakan hybrida yang final stock yang apabila ditanam tidak dapat menghasilkan bibit baru. Bila dipaksakan juga hasilnya tidak bagus.
    4. Pare Belut
    Pare ini tidak termasuk dalam jenis momordica sp, melainkan termasuk dalam jenis trichosanthus anguina. walaupun demikian orang lebih terbiasa memaksukan pare belut dalam jenis pare. Pare ini memiliki ukuran panjang 30-110 cm dan memiliki diameter antara 4-10 cm.

    C. Uraian Tentang Selai

    Selai atau salai adalah salah satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah di hancurkan, di tambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah matang. Selai yang di dalamnya masih ditemukan potongan buah dalam berbagai ukuran disebut preserve atau conserves, sedangkan selai yang dibuat dari sari buah dan kulit buah genus Citrus disebut marmalade.Pektin yang dikandung buah-buahan atau sari buah bereaksi dengan gula dan asam membuat selai menjadi kental. Buah-buahan dengan kadar pektin atau keasaman yang rendah perlu ditambahkan pektin atau asam agar selai bisa menjadi kental.Buah-buahan yang dijadikan selai biasanya buah yang sudah masak, tapi tidak terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam

    D. Uraian Tentang Anemia   

    Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh. Penyebab umum dari anemia adalah perdarahan hebat, akut (mendadak), pembedahan, persalinan, pecah pembuluh darah, kronik (menahun), pendarahan hidung, wasir, tumor ginjal atau kadung kemih, pendarahan menstruasi yang sangat banyak. Selain itu anaemia juga dapat di sebabkan oleh berkurangnya pembentukan selah darah merah saperti berkurangya zat bezi dan berkurangnya vitaminC.
    Pada tahun 1995, berdasarkan Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), sekitar 57% anak perempuan (10-14 tahun) dan 39,5% perempuan yang berumur (15-45 tahun) diketahui menderita anemia.
    Keadaan tersebut nampaknya tidak mengalami banyak perubahan apalagi negara kita sedang dalam krisis ekonomi. Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan R.I pada tahun 1998/99 di 2 propinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang meliputi 10 Kabupaten menemukan bahwa sekitar 82% remaja putri mengalami anemia (Hb< 12 gr %) dan sekitar 70% calon pengantin wanita juga mengalami hal yang sama. Sampel dalam penelitian tersebut adalah 238 remaja putri.

    E. Morfologi Tanaman Pare

    1. Akar Tanaman Pare
    Tanaman pare mempunyai akar tunjang, sisi berserabut yang berkembang luas di kawasan sekeliling. (www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=92)
    2. Batang Tanaman Pare
    Tanaman pare mempunyai batang berusuk lima, pajang 2-5 m, yang nuda berambut rapat. Bertangkai yang panjangnya 1,5-5,3 cm, letak berseling, bentuknya bulat panjang, dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkal berbentuk jantung, warnanya hijau tua, yang muda berambut cukup rapat. 
    3. Daun tanaman Pare
    Tanaman pare mempunyai daun tunggal dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjadi 5-7, pangkal berbentuk jantung, garis tengah 4-17 cm berbintik-bintik tembus cahaya, taju bergigi kasar hingga berlekuk menyirip, warnanya hijau tua. Daun pare yang tumbuh liar disebut daun tundung yang lebih berkhasiat sebagai obat.
    4. Bunga Tanaman Pare
    Tangakai bunga 5-15 cm dekat pangkalnya dengan daun pelindung berbentuk jantung hinga ginjal, kelompok bentuk lonceng, denga banyak rusuk atau tulang membujur, yang berakir pada 2-3 sisik yang melengkung kebawah. Mahkota berbentuk roda, taju berbentuk memanjang hingga bulat telur terbalik bertulang 1,5-2 kali 1,3 cm bunga jantan benang sari 3, kepala sari orange semua bergandengan satu dengan lainya, kemudiah lepas, bakal buah berparuh panjang. Berduri temple halus dan berambut panjang, putik 3, berlekuk 2 dalam atau 1 dianaranya utuh.
    5. Buah Tanaman Pare
    Buah bulat mamanjang berbentuk spul cylindris, permukaan buahnya bintil-bintil tidak berturan dengan panjang 8-30 cm.
    6. Biji Tanaman Pare
    Biji banyak, berwarna coklat kekuningan pucat, bentuknya pipih memanjang dan keras. jika buah masih mentah maka biji akan berwarna putih.
      

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar